Mengenal Hidroponik

Saya tinggal di sebuah pelosok daerah di Kab.Subang. daerah subur yang hampir 100% penduduknya adalah petani padi. namun di daerah tempat tinggalku ini agak sedikit susah untuk mencari sayuran, untuk mendapatkannya harus ke pasar yg jaraknya lumayan jauh. padahal sebenarnya daerah ku itu sangat berpotensi untuk bisa menghasilkan sayuran sendiri. banyak sekali lahan lahan yang dibiarkan terbengkalai begitusaja.

Dengan kondisi seperti ini saya mulai berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan sayur minimal untuk anak saya. pengelanaan mencari cara termudah nanem sayur pun dimulai. saya banyak bertanya sama si Mbah Google. dari sini perkenalan dengan si Hidroponik pun di mulai.

Atas petunjuk Mbah Google, saya menemui om Wiki (Pedia) menurut beliau :

"Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman
yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis.

Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi."

Dan pengembaraanpun berlanjut...

Posting Komentar

0 Komentar